MunaBarakati Pos - Saya mengamati, mendengar bahkan melihat beberapa hal tentang pengelolaan pemerintahan di Muna Barat, menurut saya perlu dilakukan koreksi untuk perbaikan diantaranya :
1. Dalam setiap kesempatan baik acara formal pemerintahan maupun acara non formal kemasyarakatan penyebutan Penjabat (Pj) Bupati menjadi Bupati Muna Barat. Pj. dihilangkan atau tdk lagi disebut.
2. ASN/PNS di Muna Barat secara terbuka memobilisasi dukungan untuk bakal calon Bupati Muna Barat yg saat ini sdg sbg Pj. ASN/PNS tsb bisa diidentifikasi.
3. Dari sisi psikopolitik sepertinya Pj. Bupati belum siap berkompetisi secara fair dan terbuka di alam demokrasi. Tanda-tanda itu bisa dibaca melalui baliho/alat peraga sosialisasi kandidat selain Pj. diberangus. Alat peraga sosialisasi Pj. bertahan bahkan sampai di dapur warga sementara bakal calon bupati yg lain tdk bertahan lama.
4. Profil Pol. PP dilapangkan cenderung represif mengingkari tugas utamanya sebagai penegak Perda yg dituntut hrs humanis. Contoh terbaru penganiayaan terhadap Sdr. La Iman yang dilakukan oleh Laode Sagala/Kasat Pol. PP Muna Barat. Sebab pelaku yg sudah ditetapkan sbg TSK oleh Polsek Lawa (via Koran Rakyat Sultra), merasa tersinggung krn korban (La Iman)
diduga merobek baliho Pj. Bupati Muna Barat, sementara Laode Sagala/Kasat Pol.PP Muna Barat tidk memiliki hubungan hukum/ikatan hukum dgn baliho tersebut.
Penulis : La Ode Muhammad Simbara
0 komentar:
Posting Komentar