“Master Plant pembangunan sebanyak tujuh unit, tapi yang dibangun hanya lima unit. Dari kondisi itu kami duga telah terjadi praktek pengurangan anggaran, selain itu informasi yang kami terima dari pihak sekolah pembangunan dua unit urung dilakukan karena minimnya anggaran, ini tidak mungkin terjadi jika mengacu pada RAB dan master plan yang telah diusul pihak sekolah dan disetujui pemerintah anggarannya tiba-tiba berkurang,” ujar Alfert Selasa (13/7-2016).
Selain itu, berdasarkan gambar rencana pembesian kolom utama dalam pembangunan gedung yang tercantum dalam gambar bestek adalah besi 12 sebagai tulangan utama dan besi 8 untuk begel. Tapi yang dipakai justru yang digunakan besi 8 untuk kolom utama dan besi 6 untuk begel.
Kajari Raha Badrut Tamam melalui Kasi Intel Kejari Raha, Sofyan mengungkapkan pihaknya akan memperhatikan tuntutan para demonstran dan meminta back-up data yang ada pada para demonstran. “Jangan hanya pernyataan sikap, kami minta data untuk ditindak lanjuti temuan kalian,” ujar Sofyan dihadapan para demonstran.
Pembangunan SMAN 1 Wadaga dilaksanakan secara swakelola oleh pihak sekolah dengan anggaran lebih dari Rp 2 Milyar yang bersumber dari APBN.
kabaranoa.com
0 komentar:
Posting Komentar