MunaBarakati Pos - Setelah dilakukan pengembangan dan pemeriksaan saksi atas insiden terbakarnya KM. Lintas Samudra tujuan Laino-Maligano pada Minggu (7/8/2016), Direktorat Polisi Perairan (Ditpolair) Polda Sultra melalui Subdit Penegakan Hukum (Subdit Gakkum) menetapkan status tersangka kepada Nahkoda Kapal, La Naona (48).
"Penetapan tersangka kepada Nahkoda setelah kami lakukan pemeriksaan di Mako Ditpolair pada Selasa (9/8/2016). Saat ini dia juga sudah kami tahan," kata Kepala Seksi Penindakan (Kasitindak) Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sultra Komisari Polisi (Kompol) Muhammadong saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2016).
Karena kelalaiannya, La Naona dijerat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran pasal 302 ayat 1,2,3 jo pasal 117 terkait keselamatan dan keamanan angkutan perairan. Sedangkan untuk ABK tersebut mengetahui bahwa kapalnya tidak layak dalam berlayar serta pasal 323 ayat 1,2, 3 jo pasal 219 ayat 1 karena tidak memiliki surat perintah berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh syahbandar hingga mengakibatkan kematian.
"Saat ini Nahkoda yang kita tetapkan tersangka, kalau ABK atas nama Jamil dan La Feri hanya kami periksa untuk memperkuat bukti. Mereka itu hanya disuruh dan diperintahi oleh nahkoda. Bagaimanapun nahkoda yang bertanggungjawab penuh, kecuali mereka melakukan tindakan tanpa perintah dari nahkoda, itu baru bisa dihukum," pungkas Muhammadong.
Untuk Informasi, Kapal Motor Lintas Samudera rute Raha-Maligano memuat 23 penumpang, tiga unit motor, dan 100 Jerigen Bensin Ukuran 20 Liter terbakar di perairan Selat Buton saat mengantar penumpang Minggu (6/8/2016), sekitar pukul 13.00 WITA.[sultrakini.com]
Dalam insiden tersebut, enam orang dinyatakan tewas, sementara 14 lainnya selamat. Keenam penumpang yang meninggal itu terdiri dari 2 balita, 1 lansia, dan 3 wanita dewasa.
"Penetapan tersangka kepada Nahkoda setelah kami lakukan pemeriksaan di Mako Ditpolair pada Selasa (9/8/2016). Saat ini dia juga sudah kami tahan," kata Kepala Seksi Penindakan (Kasitindak) Subdit Gakkum Ditpolair Polda Sultra Komisari Polisi (Kompol) Muhammadong saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2016).
Karena kelalaiannya, La Naona dijerat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran pasal 302 ayat 1,2,3 jo pasal 117 terkait keselamatan dan keamanan angkutan perairan. Sedangkan untuk ABK tersebut mengetahui bahwa kapalnya tidak layak dalam berlayar serta pasal 323 ayat 1,2, 3 jo pasal 219 ayat 1 karena tidak memiliki surat perintah berlayar (SPB) yang dikeluarkan oleh syahbandar hingga mengakibatkan kematian.
"Saat ini Nahkoda yang kita tetapkan tersangka, kalau ABK atas nama Jamil dan La Feri hanya kami periksa untuk memperkuat bukti. Mereka itu hanya disuruh dan diperintahi oleh nahkoda. Bagaimanapun nahkoda yang bertanggungjawab penuh, kecuali mereka melakukan tindakan tanpa perintah dari nahkoda, itu baru bisa dihukum," pungkas Muhammadong.
Untuk Informasi, Kapal Motor Lintas Samudera rute Raha-Maligano memuat 23 penumpang, tiga unit motor, dan 100 Jerigen Bensin Ukuran 20 Liter terbakar di perairan Selat Buton saat mengantar penumpang Minggu (6/8/2016), sekitar pukul 13.00 WITA.[sultrakini.com]
Dalam insiden tersebut, enam orang dinyatakan tewas, sementara 14 lainnya selamat. Keenam penumpang yang meninggal itu terdiri dari 2 balita, 1 lansia, dan 3 wanita dewasa.
0 komentar:
Posting Komentar